Kadang-kadang handphone kita N95 8GB tidak bekerja sesuai dengan yang kita inginkan (sering hang karena terlalu banyak aplikasi dan lain-lain). Untuk itu kadang-kadang kita harus melakukan seting HP sesuai setingan awal dari pabrik.
Untuk melakukan seting awal pabrik kita dapat melakukannya dengan beberapa cara yaitu
1. Soft Reset dengan mengikuti menu
Cara ini dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang ada di menu untuk factory setting. Reset cara ini membutuhkan phone lock code. Default lock code adalah 12345.
2. Soft Reset dengan *#7780#
Ketik kode *#7780#* cara ini membutuhkan phone lock code. Default lock code adalah 12345.
Reset cara 1 dan 2 tidak menghapus memori, contack dan lain-lain.
Note : Ada referensi yang menyebutkan kode *#7780# untuk soft reset dan *#7370# untuk hard reset atau sebaliknya kode *#7370# untuk soft reset dan untuk hard reset *#7780# dan ada kasus soft reset yang menyebabkan hilangnya data phone book, sms dan lain-lain. Untuk itu sebaiknya anda tetap membackup data anda di memory card atau di media lain dan melepaskan memory card sebelum melakukan reset. Untuk reset ini memakan waktu beberapa menit jadi pastikan batere anda penuh sebelum reset, jika tidak dapat menyebabkan kerusakan memori.
3. Hard Reset *#7370#
Ketik kode #7370# cara ini membutuhkan phone lock code. Default lock code adalah 12345.
Hard reset cara ini akan menghapus data seperti kontak, sms dan lain-lain.
4. Hard Reset dengan 3 tombol
Sebenarnya ada 4 tombol yang ditekan, namun lebih populer dengan istilah 3 tombol.
Matikan HP anda, lalu tekan tombol power, tombol hijau (tombol call/untuk menelpon), tombol angka 3 dan tombol * bersama-sama dan tahan hingga HP seperti baru dihidupkan dan keluar gambar Nokia lalu lepaskan tombol. Hard reset cara ini tidak membutuhkan phone lock code..
Hard reset cara ini akan menghapus data seperti kontak, sms dan lain-lain.
Cara reset ini mungkin juga bisa dilakukan untuk HP Nokia tipe lain
Selamat mencoba
Seringnya rekan perempuan Anda berpikir atau bahkan bercerita tentang fantasi berbau seksual adalah tanda bahwa ia siap untuk diajak kencan lebih intim.
Hal itu diungkapkan studi University of Lethbridge di Alberta, Kanada.
Penelitian melibatkan 27 perempuan yang tak memiliki pasangan. Mereka diberikan buku harian online yang harus diisi catatan fantasi seksual mereka selama satu bulan.
Periode menstruasi pun dipertimbangkan, untuk mengetahui kemungkinan masa ovulasi atau masa subur. Selama 10 hari, setiap responden dites secara pribadi tentang kesuburannya.
Peneliti Samantha Dawson menyebut, fantasi seksual ini tidak tergantung pada ketersediaan pasangan seks atau dorongan luar lainnya. Itu artinya, fantasi kemungkinan lebih mewakili hasrat seksual daripada banyaknya pengalaman seks seorang wanita.
Hasilnya, perempuan terdeteksi melamun jorok rata-rata 0,77 kali sehari. Frekuensi fantasi itu meningkat cukup drastis, rata-rata sekitar 1,3 kali per hari, pada masa subur. Namun, jenis fantasi pada perempuan agak berbeda dari partner laki-lakinya yang cenderung liar.
"Mereka (perempuan) masih fokus pada sisi emosi dan perasaan yang mereka miliki terhadap pasangan dalam berfantasi," ujarnya, dalam jurnal Archives of Sexual Behavior. (Livescience/MI/ICH)
Seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?"
"Karena aku seorang wanita," dia berkata kepada anaknya.
"Aku tidak mengerti," jawab anak laki-laki tersebut.
Sang ibu memeluk anaknya dan berkata "Dan kau tidak akan pernah mengerti"
Kemudian anak laki-laki tersebut bertanya kepada ayahnya "Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?"
"Semua wanita menangis tanpa ada alasan," hanya itu yang bisa dikatakan ayahnya.
Anak laki-laki itu tumbuh dan menjadi seorang laki-laki dewasa, dan tetap merasa heran mengapa wanita menangis.
Akhirnya dia menelepon Tuhan, dan ketika sudah terhubung, dia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"
Tuhan berkata :
"Aku menciptakan wanita istimewa. Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia, tapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan."
"Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan penolakan yang kerap muncul dari anak-anaknya"
"Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah, dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit. "
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk bisa memaklumi kesalahan-kesalahan suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"
"Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh mendampingi suaminya"
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan kapanpun diperlukan."
"Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya, penampilan fisiknya, atau cara dia menyisir rambutnya."
"Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, karena mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam."
Dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki
ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya
dengan menatap matanya, kita akan merasakan getaran dan seolah ingin
terus bersamanya. Benarkah seperti itu? Lalu, apakah
ada penanda lainnya agar seseorang bisa merasakan bahwa si dia jodoh kita atau bukan?Nah, agar Anda tak terus penasaran, berikut ini pakar
relationship sekaligus penulis buku 21 Ways to Attract Your Soul
Mate, Arian Sarris memberikan rahasianya:
Pertanda 1
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang
adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu,
entah itu pekerjaan sepele atau besar. Paling penting adalah Anda berdua selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Nah, apakah Anda sudah merasakan hal tersebut? Jika ya, selamat berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidup Anda!
Pertanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodoh Anda atau bukan adalah
kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat? Jika tidak, (maaf) kemungkinan besar dia bukan jodoh Anda.
Pertanda 3
Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu.
Dan bila Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta perasaanya satu sama lainnya pada situasi tertentu.
Selamat! Mungkin sebenarnya dialah belahan jiwa Anda yang tersimpan…
Pertanda 4
Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuat Anda merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa Anda berdua kelak bisa saling terikat.
Pertanda 5
Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hati Anda baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala Anda dirundung musibah? Dia selalu paham saat PMS Anda datang menyerang? Dia tau keadaan waktu anda sakit………Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya…
Pertanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan masa lalu Anda saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah siap m enerima Anda apa adanya..
Pertanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu
memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil ‘buruk’ di depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan tak mandi selama dua hari.
Pertanda 8
Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di
tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan sejati telah Anda temukan!
Apakah kedelapan pertanda di atas telah Anda temukan padanya?
selalu membuat pencinta sepakbola sejati merinding, empat kali saya ke Malang demi sepakbola, empat kali itu pula saya terpukau atas keheroikan orang Malang. Saat orang menyebut sepakbola Indonesia sudah mati, Aremania menunjukkan bahwa hidup itu masih ada.
Hari masih menunjukkan pukul 09.30 WIB saat saya dan tim kerja saya turun dari kereta. Kami baru saja datang dari Sleman menyaksikan pertandingan PSS-Persija, sementara di Malang, Arema-PSM adalah sasaran kami. Di Stasiun Kotabaru, 6 jam sebelum kick off atmosfer sepakbola sudah benar-benar terasa. Saya jadi teringat hampir tiga tahun lalu, di Rotterdam, di sebuah hari Kamis saat Feyenoord, tim kebanggaan masyarakat Rotterdam bersiap menghadapi Schalke di babak 8 besar UEFA Cup.
Satu hari penuh saya melihat Rotterdam yang menjadi Feyenoord, orang-orang pergi ke kantor dengan dasi Feyenoord, anak kecil ke sekolah dengan tempat makan Feyenoord, ibu-ibu di pasar dengan syal milik tim yang saat itu diperkuat oleh Shinji Ono tersebut sampai jendela-jendela dengan bendera Feyenoord terpajang. Di Malang saya merasakan kekuatan atmosfer yang sama, dan menemukan kembali bahwa sepakbola selalu memiliki kekuatan lebih besar dari kekuatan duniawi lainnya.
Orang menyebut dirinya Monas, tak jelas apa penyebabnya. Dialah orang yang nantinya bertugas mengantarkan kami selama kami berada di Kota Malang. Lelaki yang ukuran tubuhnya sama sekali tidak mirip Monas ini adalah seorang supir angkot (angkutan kota-red) dan seperti ritual-ritual pendukung tim dimanapun di dunia, Monas sedang menghabiskan minuman beralkohol di depan stasiun sembari menunggu kami.
Ia tentu saja tidak sendirian, 5 orang rekannya juga berada disitu. Mereka terus menghabiskan berbotol alkohol sembari bernyanyi mars-mars Aremania “Disini Arema berjaya, disini Arema menang…….” Hanya salah satu contoh senandung yang menyelinap dari aroma alkohol di nafas mereka. Di tembok stasiun, gamba-gambar Singa sebagai lambang tim kesayangan terserak di mana-mana. Bisa berbentuk graffiti bisa berbentuk sekedar slogan. Hari itu Minggu 22 April 2007, Singo Edan akan menghadapi tim Juku Eja dari Makassar.
Malang terletak sekitar 2 jam perjalanan dari Surabaya, sejak lama kota ini memendam persaingan yang sangat kental dengan saudara mereka di Surabaya. Apapun yang berbau Surabaya selalu mengundang kebencian bagi mereka, jangan heran jika Aremania yang mempunyai kecenderungan damai justru selalu bentrok jika berjumpa dengan para Bonek dari Surabaya atau apapun yang berbau Kota Buaya.
Surabaya bagi mereka adalah simbol kemapanan kota besar, menjadi beda dengan kemapanan adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai kelompok masyarakat ini. Konon, budaya walikan adalah salah satunya. “Laskar Ongis Nade adalah sebutan kami,” ujar Yuli Sugianto alias Yulis Soemphil salah seorang pentolan Aremania dari kawasan Sumpil. Ciri walikan atau terbalik adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh Arek Malang, tidak oleh masyarakat lain “Begitu kira-kira Fusuy,” Yuli tertawa saat menyebut nama saya yang disebut secara walikan.
Berbeda seperti Jakarta di hari pertandingan, Malang berubah menjadi jauh lebih hidup. Seperti di Rotterdam dan kota-kota Eropa lainnya, orang Malang tiba-tiba merasa wajib untuk mengenakan segala atribut Arema. Ratusan motor bergerak menuju Kepanjen, ribuan orang berjalan di pematang sawah yang praktis mengelilingi Stadion yang terletak di pinggir kota tersebut. Puluhan angkutan umum dan kendaraan pribadi lainnya pun ramai dipenuhi Arek-Arek Malang yang ingin menyaksikan timnya menaklukkan lawannya “Taklukkan lawanmu di kandang singa….” Teriak mereka di penjuru kota Malang.
Handoko alias Benjol adalah seorang Aremania sejati. Walau akibat bekerja ia terpaksa mengurangi frekwensi datang ke stadion, Benjol tetap berhati Ongis Nade “Arema adalah perlawanan!” tegasnya. Bisa jadi ia benar, Singo Edan sebenarnya hanyalah salah satu contoh dari tim yang tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah daerah, namun tim ini adalah satu-satunya tim yang mendapat dukungan penuh dari masyarakat yang berdomisili disitu “Bahkan mereka bisa jadi jauh lebih antusias daripada tim pelat merah lainnya,” ujar Firmansyah Husein, seorang rekan yang bekerja di sebuah stasiun TV swasta.
Di Malang ada satu tim besar lain “Tapi bagi kami mereka kecil,” ujar Benjol dengan mimik sangat serius. Tim dengan kostum merah itu bernama Persema (Persatuan Sepakbola Malang), tapi tim ini sama sekali tidak memiliki tempat di hati Arek Malang. “Ada sih yang datang nonton, tapi mereka bukan pendukung hanya sekedar menonton,” ujar Cahyo seorang fotografer media olahraga di Indonesia. “Arema menghidupi diri mereka sendiri, tanpa bantuan siapapun, kami tim profesional dan mungkin satu-satunya di Indonesia,” Yuli mengangkat gelas bir miliknya menegaskan keyakinannya.
Indonesia adalah negara dengan fanatisme sepakbola luar biasa, saya mencatat bahwa atmosfer sepakbola di Indonesia mampu mengalahkan atmosfer sepakbola Eropa sekalipun. Bahkan Arya Abhiseka yang pernah bekerja di jaringan O Globo, Brazil dan sempat menyaksikan bagaimana sepakbola diperlakukan di Amerika Latin menyebut “Saya menempatkan Aremania di jajaran 5 besar terbaik di dunia,”
Fanatisme dan antusiasme luar biasa ini memang belum diikuti oleh prestasi tim nasional yang memadai, atau sekurangnya berbanding lurus dengan kegilaan-kegilaan itu sendiri. Tapi, di negeri ini sepakbola adalah alat politik yang luar biasa. Seorang Gubernur bisa menjadi pusat perhatian dan simpati saat ia terus menggelontorkan dana besar pada tim lokal di kota tersebut. Kandidat Bupati atau Walikota dengan janji memajukan sepakbola lokal dengan dana besar bagi tim setempat dijamin akan mendapat tempat di hati rakyat. Konon seorang Walikota yang sudah merosot popularitasnya tiba-tiba menjadi sosok paling terkenal saat ia mengalihkan beberapa dana pendapatan daerah bagi “perkembangan” sepakbola di kota tersebut.
“Bahkan ada daerah yang anggaran timnya bisa lebih besar daripada pendapatan asli daerah tersebut,” tulis sebuah media. “Tapi itu tidak berlaku disini!” tegas Benjol. “Pemerintah berarti kemapanan dan politik adalah manipulasi,” tambahnya dengan nada penuh semangat “Bahkan warna merah yang mereka (Persema) pakai adalah hasil rekayasa partai politik penguasa,”
Pembicaraan ini saya alami kurang lebih 2 bulan sebelum kedatangan selanjutnya yang saya tulis di awal cerita ini. Saat itu saya merasa Benjol berlebihan, ketika kembali ke Malang untuk pertandingan lain, saya menyetujui semua ucapan Benjol tentang perlawanan tadi. Berada diantara Aremania selama total 7 hari, saya merasakan kebencian mereka yang besar pada dua hal, Surabaya dan Persema! “Ini bukan soal derby tapi lebih pada soal harga diri kami,” tegas Yoseph Nanda Nafasan alias Kepet.
Harga diri? Bisa jadi, rasa mandiri itulah yang mungkin mereka sebut sebagai harga diri. Tak terbayangkan dalam diri mereka bagaimana hidup seperti kerbau yang dicocok hidungnya. “Harga diri ini yang membuat kami pasti membeli karcis jika nonton ke stadion,” jelas Isa Prio Utomo alias Kampret.
Fakta lain juga menyebutkan bahwa sifat Arema memang sudah ada dalam diri Arek Malang bahkan jauh sebelum tim ini lahir di tahun 1987, apalagi Arema adalah akronim d`ri Arek Malang.
Panggil saja dirinya Yuli, di Malang bahkan anak-anak kecil yang kami jumpai di tengah jalan bisa akan mengenali nama lelaki berusia 31 tahun tersebut. Di luar stadion ia adalah sosok yang menyenangkan, pria yang sangat ramah dan selalu tersenyum. Tapi di dalam stadion, saya membayangkan Mick Jagger saat menjadi saksi bagaimana seisi stadion menghormati dirinya.
Bayangkan, ia datang dari sisi utara tribun timur yang hari itu sekurangnya dipadati 35.000 Aremania. Tak pernah Yuli datang jauh-jauh waktu, ia memilih 30 menit sebelum pertandingan sebagai saat terbaiknya “Karena 30 menit pas untuk memanaskan suasana dan tidak terlalu membuat mereka jenuh,” jelasnya. Dari sisi utara tribun timur ia bergerak perlahan menuju “panggungnya” tepat di tengah tribun timur.
Kanjuruhan yang sudah dipadati paling tidak 35.000 orang mendadak menyepi. Mereka yang berada di tribun timur sontak mengambil satu langkah mundur untuk memberi jalan bagi “sang superstar”. Dengan senyumnya yang simpatik, Yuli melangkah menuju “singgasananya”, hampir di setiap langkah ia terpaksa berhenti untuk menerima tawaran minuman beralkohol dari Aremania. Saya menduga, bisa jadi ia sudah menenggak total 2 botol saat berdiri di depan Aremania.
Stadion mendadak hening dan Yuli sudah berdiri di depan mereka, maka dimulailah aksi-aksi tersebut. Orang bilang sepakbola Indonesia adalah pangkal muasal kerusuhan, terus terang saya selalu tidak menemukannya setiap menyaksikan tim apapun bertanding. Saya selalu menemukan keceriaan, warna hidup dan makna hidup yang luar biasa. Di Malang saya menemukan arti itu menjadi lebih besar.
“If you also have football in your country, means you are civilise,” ujar Antony Sutton seorang Gunners yang kini tinggal di Jakarta. Orang London yang menyebut dirinya berasal dari “500 metres from the home of the real football,” ini menemukan orang Indonesia memahami arti sepakbola sebenarnya. “Just like us, when we’re really believe in the game 10 years ago,”
Yuli adalah magnet, setiap gerakannya menjadi dogma yang diikuti oleh para Ongis Nade yang berada di stadion. Saat tangannya bergerak keatas, semuapun mengikuti, ketika tubuhnya yang kurus condong ke kiri atau ke kanan, nyaris tak ada yang lewat untuk tidak mengikutinya. Puncaknya saat seisi stadion menyanyikan lagu ‘Satu Nusa Satu Bangsa’, bergetarlah Kanjuruhan oleh satu gerakan yang sama dan nyanyian yang sama, ini pun masih dipuncaki lagi saat mereka akhirnya mampu menaklukkan Persebaya 3-1 atau PSM 3-0.
Sementara Stadion Gajayana markas Persema sepi dari penonton, Stadion Kanjuruhan si kandang singa dipadati oleh sekurangnya 45.000 Aremania yang terus bersorak memberi dukungan. Hari itu adalah hari yang sama kala Persema memukul PSSB di Gajayana, di jantung kota Malang. “J*#*uk!!! Harusnya mereka kalah saja,” ujar Kampret.
Tak ada satupun Aremania yang senang saat tahu saudara sekota mereka menang 2-0 di kota mereka. “Tim macam ini bagusnya dibubarkan, mereka sama saja dengan Bonek, kami ini bondo duit (punyanya duit) mereka bondo nekad (punyanya nekad),” sergah Yuli. Menjadi mandiri memiliki kebanggaan tersendiri, padahal secara akar tradisi Arek Malang baru menyebut diri mereka Aremania dengan fanatisme sedahsyat sekarang barulah di sekitar awal 1990an, bisa jadi malah kala Arema menjuarai kompetisi profesional Indonesia saat itu alias Galatama.
Sebagai sebuah fanatisme, Aremania mungkin saja masih baru. Namun kegilaan, fanatisme, hasrat dan segalanya bisa jadi lebih dahsyat dari yang dimiliki oleh pendukung fanatik dari tim-tim dengan tradisi panjang macam PSM, PSMS, Persib atau mungkin Persebaya sekalipun. “Baru kali ini berada di Kanjuruhan dan kali ini pula saya terkesima,” ujar Uki putra Sulawesi asli yang datang ke Malang khusus demi PSM.
“Usia Arema memang belum panjang, baru 20 tahun di 2007 ini, tapi fanatisme Aremania seperti berusia ratusan tahun,” sergah Firmansyah yang berulang kali menyayangkan pilihan saya menjadikan Jakmania sebagai obyek dokumenter sepakbola pertama. “Saya bukan mau bilang bahwa Jakmania jelek, tapi Aremania yang terbaik,” tentu saja pembelaan diri saya adalah, jarak dan dana menjadi kendala, apalagi “Semua sponsor bilang saya gila saat datang ke mereka dan berkata minta uang untuk bikin dokumenter suporter sepakbola Indonesia,” kelit saya jujur.
Menelusuri kota Malang membuat saya benar-benar merasa berada di sebuah kota sepakbola di Eropa. “Football is my religion, The Valley is my church,” adalah salah satu contoh slogan yang saya lihat di tembok Tenggara kota London dimana Charlton FC berada. Pria dengan tato bergambar singa di lengan atau dadanya, patung singa yang terpajang di sudut-sudut jalan, mobil yang dilukis singa sampai anak-anak kecil yang terus saja menyanyikan mars terhadap Aremania.
“Suporter sepakbola adalah orang terkaya di dunia, mereka bisa bepergian kemana mereka mau mengikuti tim kesayangan,” kisah Benjol “Dulu saya kaya, sekarang jatuh miskin karena bekerja dan berkeluarga,” sambung Benjol. Kehilangan banyak waktunya di tempat pekerjaan, tidak membuat lelaki berusia 29 tahun ini menjadi lembek, di hatinya masih terpahatkan singa dan kediamannya masih saja menjadi tempat berkumpul Aremania lainnya. Saya dan tim kerja saya juga memilih untuk tidur di tempatnya selama kami berada di Malang.
“Tapi saya tidak pernah keluar dari Aremania, bahkan tidak pernah masuk,” wajahnya sangat serius. Baginya dan bagi seluruh Aremania, menjadi Aremania dan mencintai si Singa bukan masalah kartu anggota tapi lebih dalam dari itu, yakni di hati dan jiwa.
Aremania praktis tidak pernah dilahirkan, agak sulit melacak kapan mereka mulai terlihat di stadion. Ada yang menyebut saat Singo Edan menjuarai Galatama, ada yang menyebutnya saat Arema pertama kali mentas di Gajayana, atau ada pula yang menyebut bahwa Aremania sudah ada jauh sebelum Arema dilahirkan “Aremania yang sepakbola ya ketika Arema lahir, tapi jauh sebelum itu kami sudah ada, karena Aremania adalah Arek Malang dan kami semua ini adalah Arek Malang,” jelas Kepet.
Tanpa organisasi dan ketua membuat Aremania menjadi sangat independen bahkan di masalah pengaturan diri mereka sendiri “Jika pun ada korwil, itu lebih karena memang dibutuhkan sebagai titik-titik penjualan karcis,” jelas Kampret.
Kemandirian mereka juga tercermin saat pergi mendukung timnya bertandang ke luar kota. Tidak ada kuota kapasitas stadion dimanapun yang sanggup menahan laju kedatangan mereka, tidak juga PSSI. Ketika kelompok suporter lain sibuk mengatur bagaimana tata cara menonton tandang, Aremania langsung angkat tas dan berangkat menuju kota tujuan dengan bekal secukupnya. Di kota tujuan itulah mereka biasanya baru bertemu dengan teman-teman sekampung mereka.
“Tak ada ketua, tak ada struktur organisasi dan tak ada kartu anggota, tapi Anda lihat saja sendiri bagaimana kami hidup,” Benjol menegaskan, tumpukan karton susu dari tempat ia bekerja terlihat memenuhi sebagian ruang tamunya. Saya sudah membuktikan sendiri penjelasan-penjelasan ini, baik di Malang beberapa waktu ini atau di Jakarta 3 tahun lalu, saat mereka berada di posisi 2 dari bawah dan sudah dipastikan akan terdegradasi.
Hari itu di Lebak Bulus mereka bertarung melawan Persija, sama sekali tidak menentukan karena apapun hasil, Singo Edan akan terlempar ke Divisi I. Sepikah dukungan? Sama sekali tidak, catatan menyebut setidaknya 3000 Aremania datang ke Jakarta. Bandingkan dengan tim-tim lain yang berada dalam keadaan kritis yang sama, saya memang tidak menyaksikan semuanya. Tapi setiap kali saya menjadi saksi, hanya segelintir pendukung yang datang, lebih parah lagi banyak pendukung sepakbola yang memilih siapa lawan. “Kalau perlu, pergi ke neraka pun Aremania akan pergi mendukung,” kalimat ini terpampang di situs Aremania.
Aremania adalah fenomena, publik sepakbola Indonesia mengenal mereka sebagai salah satu pelopor gerakan suporter atraktif di Indonesia. Mayor Haristanto, pendiri Pasoepati (Pasoekan Suporter Sejati) di Solo menyebut Aremania sebagai “Soko guru Pasoepati,”. Di kala suporter lain masih mendukung dengan cara “biasa”, Aremania memberikan sesuatu yang berbeda.
“Bermain di Bonbonera berbeda dengan di Eropa, hanya pendukung Boca Juniors yang terus bernyanyi sepanjang 90 menit pertandingan,” ujar Juan Roman Riquelme, bintang Argentina yang baru saja kembali bermain di negerinya setelah beberapa tahun berada di Eropa bersama Barcelona dan Villareal. Riquelme jelas salah! Ia tampaknya harus sowan ke Indonesia agar tahu bahwa di negeri ini, para fanatis juga tahu bagaimana cara mendukung tim kesayangannya dengan benar.
Sama seperti di Amerika Latin, di Indonesia tontonan sepakbola adalah agama dan stadion adalah kuil persembahan pada agama tersebut. Jika saja negara bisa mengakui lebih dari 5 agama, maka sepakbola akan mendapat tempat di jajaran kepercayaan tersebut. Aremania adalah fakta, bukan fenomena, kecintaan mereka pada Arema lebih tinggi dari kecintaan mereka terhadap diri mereka sendiri.
Well…Malang memang bukan Jakarta, di kota itu klub sepakbola adalah nafas bagi mereka, representasi diri yang disematkan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat kota. Ketika di ibukota, kelompok suporter sepakbola dianggap sebagai biang pengacau, maka disini semua orang adalah “biang pengacau” tersebut, karena mereka semua mencintai satu ikon yang sama, Arema Malang.
(andibachtiar yusuf, filmmaker & football reverend)
Seluruh kejadian dalam hidupku tak dapat kucegah Tapi bukan berarti tak menjalani dunia . . . Aku ingin tetap menempuhnya sebagai jalanku Kalau di dunia seperti ini ada hal - hal yang ingin dikatakan Namun tak bisa dikatakan, Aku akan terus hidup tanpa menipu diriku sendiri Meskipun aku harus melewati senja yang gelap Akan kulewati sendiri bersama masa depan yang jauh Meskipun aku tak begitu perduli dengan sifatku Yang mungkin terkesan agak kasar, Aku tak ingin mengalihkan perhatian dari perasaanku yang jujur Bagai hujan di tengah musim panas Senyummu yang lembut menghapuskan segala kekeringan Saat di dekatmu . . . Dan terjaga oleh sepasang mata yang tajam itu, Selalu bersinar . . . Menyala bagai cahaya matahari Tak henti - hentinya jantungku berdegup sangat kuat Membuat seluruh tubuhku terasa terbakar Dan hampir tak dapat bernafas Aku tak dapat menyembunyikan kegembiraanku Bahkan aku tak bisa berkata "tidak" Aku tak mampu melakukan apapun, tapi . . . Hanya untukmu kupersembahkan sebuah hadiah berisi Semua kebahagiaan yang ada dalam senyumanku Kan selalu mengiringimu setiap saat.
Juli 2011
AS dtang k hdupq, sbg knalan saat posisiq bru sja trpuruk jatuh karna ex. Bsa dbilang dy prhatian ma aq, agak GR jg saat it. Tp akhrnya aq tau, dy gtu cma bwt tau krakterq. Otmatis aq kcewa n marah. Salahq jg c trlalu brharap . Meledak deh emosiq ampe qt brantem n bentrok. Rasax aq bencii bgtt ma dy saat it, dy jg bnci n ilfeel ma aq.
Mgkin bner klo ada pepatah yg mngatakan "ananing tresno jalaran soko kulino". Jstru karna qt slalu cek cok n sling mnyudutkan, qt jdi tau krakter 1 sma lain, tau knpa qta jdi bgini bgitu. Intix jd lbh mngenal n lbh memahami. Qt pun dket lg, dgn ctatan aq brubah jd lbh cuek, ga ngarepin dy BLAS n sma skali g brpkir ad cow d dunia yg bsa jtuh cinta sgitunya, n parahx aq ga pcaya kl ad cow yg nyatain cinta k aq. Intix jd dingin gt hbiz konflik ma AS n hbiz broken ma ex.
Akhr Agstus 2011
wow ! He said that he loves me. Bentrok lg dah ! Aq ga pcaya n marah2 wktu dy ngmng gt. Gra2 atiq ud "dingin", g pcaya cow dll. Aq brusaha jauhin dy dgn sgala cara. G tau npa. Kesel aja. Haha.. Aneh
Prtngahan Sptember 2011
Busyeett.. Trnyata dy keukeuh dketin aq sgitunya. :D
Dy buktiin byk hal k aq biar aq pcaya. Pdahal ud aq maki, hina dll. Tp tetepp aj. Finally qt jadian :D
Msa pcaran
Sneng bgt ! Posisiq sbgai nak kos n kul mmungkinkan aq bwt sering hang out ma dy. Mlai jlan2 tnpa tjuan, nyobain mkanan, k tmpat wisata, anjem aq pas pulkam, k mall ampe k pasar bwt blanja sayur pun slalu ma dy. Pdahal ckp jauh ya, Mlng-Kpanjen. Dsini egoisq mncul. Mulai semena2 ma dy. Nyuruh seenakx, minta dgn maksa dll. :p Qt ga cma have fun, pait jg. Mlai nyelesaiin knflik ma org ampe nangis sma2 jg pnah :')
Soulmate bgt
Akhir taun 2011
Filosofi "bi2t, bo2t, be2t" mlai mnyadarkan aq. Berat bgt nrima smua. Aq mlai blajar realistis n mkir jauh k dpan. Siap2 bwt goodbye k dy T.T
Akhir Jnuari
Ended ! Aq nangis brminggu2, bgitupun dy. Qt kmitmen bwt ttp kyk dlu wlo tnpa sttus. Ampe zkg pun qt msh sma2 sbg shabat dkat n dkira msh pcaran
Thx 4 everything AS. :)
ILU much, mga km nnti lbih bhgia dgn pnggantiq.
Entri Populer
-
I give this jacket Sign T-Shirt And Naruto Shippuden, please select pesen .. if you want to design their own t-shirts please e-mail to fa...
-
-
here for those who want to know the new design of our collection ... can see here: http://i473.photobucket.com/albums/rr92/ prit0z/1.j...
-
New update ROHAN gundam / BOT check this out>> happy for you guys who play Rohan in indo .. I love the easiest way leveling ama earn...
-
MiyabiBintang beautiful Japanese porn movie Maria "Miyabi" Ozawa (23), scheduled to be played in the film is produced by Indone...
-
Basic Jigsaw Basic tutorial on making a game of Jigsaw, is compiling the pieces of an image that has been randomized into the picture com...
-
Kadang-kadang handphone kita N95 8GB tidak bekerja sesuai dengan yang kita inginkan (sering hang karena terlalu banyak aplikasi dan lain-lai...
-
SAAT akan bercinta, para pria seringkali dibuat bingung dengan pasangannya, apakah menerima rangsangan dengan baik atau malah sedang m...
-
Untuk Nonton TRANS 7, INDOSIAR dan LAIN2 Klik DISINI
Blog Archive