$0D

Google Buka Beasiswa Rp 68 Juta untuk Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Google memberi kesempatan kepada para mahasiswa (sarjana, master atau doktor), peneliti dan akademisi untuk melakukan penelitian seputar internet di Indonesia. Tema dari penelitian ini adalah kebebasan berekspresi dan partisipasi masyarakat.

Jika Anda tertarik dengan isu tersebut, maka cobalah melamar di program Indonesian Google Policy Fellowship yang diselenggarakan oleh Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch).

Satu orang fellow (penerima beasiswa) yang terpilih akan dibekali uang saku penelitian sebesar kurang lebih Rp 68 juta (7500 dollar AS).

Topik yang akan diteliti seputar kebebasan, hak asasi manusia (HAM), keamanan internet, transparansi pemerintah, ICT untuk perempuan dan usaha kecil menengah. Namun, penelitian ini tidak terbatas pada topik-topik yang telah disebutkan. Peserta bisa mengajukan topik lain selagi relevan dengan tema yang diusung.

Jika nanti terpilih, peserta akan mengikuti kegiatan penuh waktu di ICT Watch selama 10 minggu yang dibagi dalam 2 periode.

Proposal penelitian dikirim melalui email ke alamat: google.fellowship@ictwatch.com sebelum 15 Mei 2012. Semua aplikasi yang diajukan ditulis dalam bahasa Inggris. 

Informasi lebih lanjut terkait syarat dan ketentuan bisa dilihat di situs resmi ICT Watch. Selamat  mencoba!

Negara dengan Internet Tercepat di Dunia

Swiss


Negara di Eropa yang terkenal dengan produk arlojinya ini menurut Akamai memiliki kecepatan koneksi rata-rata 7,3 Mbps. Cukup cepat untuk menunjang aktivitas online. Sedangkan jumlah pengguna internet di kisaran 5,8 juta.

Republik Ceko

Republik Ceko memiliki kecepatan koneksi internet rata-rata 7,4 Mbps. Republik Ceko memang cukup maju soal konektivitas di mana negara ini memiliki pelanggan Wi Fi terbanyak di Uni Eropa.

Latvia

Penduduk di negara kecil Eropa ini boleh merasa puas dengan kecepatan internet yang tersedia di negaranya. Menurut Akamai, koneksi di sana rata-rata mencapai 8,2 Mbps.

Belanda

Sebagai salah satu negara maju, tidak heran jika koneksi internet di Negeri Kincir Angin ini cukup mumpuni. Yaitu berada di kisaran 8,5 Mbps. Sebanyak 92% populasi Belanda memiliki koneksi internet di rumahnya.

Jepang

Dengan kecepatan koneksi 8,9 Mbps, penduduk di Negeri Sakura bisa berselancar di dunia maya dengan nyaman. Tak mengherankan memang karena Jepang dikenal sebagai salah satu pusat teknologi di dunia.

Hong Kong

Hong Kong tercatat memiliki kecepatan koneksi rata-rata 10,3 Mbps. Wilayah China yang dulunya bekas jajahan Inggris ini sekarang punya sekitar 4,9 juta pengguna internet.

Korea Selatan

Sebagai negara dengan koneksi internet tercepat di dunia, Korea Selatan boleh bangga. Cukup mengagumkan memang karena kecepatan internet di sana berada di kisaran 13,8 Mbps.

Hacker Wanita Paling Seksi

Mereka yang berkiprah di dunia hacker memang kebanyakan adalah kaum pria. Namun jangan salah, beberapa peretas yang prestasinya di jagat sekuriti cukup mentereng ada juga yang berjenis kelamin perempuan.


Dari beberapa hacker perempuan tersebut, beberapa di antaranya tidak hanya pintar. Namun juga berpenampilan menarik secara fisik atau boleh dikatakan seksi. Tak percaya?

Berikut beberapa hacker wanita yang telah meramaikan jagat underground, seperti dikutip dari berbagai sumber.


Kristina Svechinskaya

Kristina adalah seorang mahasiswi New York University. Dia dibekuk aparat pada 2 November 2010 karena membobol ribuan account bank di Inggris dan Amerika Serikat. Bersama komplotannya, ia menyebabkan keruggian total sekitar USD 3 juta.

Sebelum tertangkap, komplotan hacker yang diikuti Kristina berencana mencuri sampai USD 220 juta. Dalam aksinya, Kristina antara lain memakai program jahat bernama Zeus untuk membobol sistem. Akibat perbuatan tersebut, perempuan seksi ini terancam hukuman sampai 40 tahun penjara jika terbukti bersalah.


Joanna Rutkowska

Joanna yang berkebangsaan Polandia ini dikenal pertama kali kala berpresentasi di konferensi hacker Black Hat di Las Vegas. Dia pernah membobol sekuriti di sistem operasi Windows Vista dan memberi nasehat pada Microsoft untuk memperketat keamanannya.

Joanna juga mendirikan sebuah perusahaan sekuriti di Polandia bernama Invisible Things Lab yang berfokus pada keamanan sistem operasi. Bersama mitranya, ia juga membuat sistem operasi yang diklaim aman bernama Qubes.


Xiao Tian

Di balik penampilannya yang menawan, siapa sangka Xiao Tian adalah pemimpin Cn Girl Security Team, sebuah kelompok hacker wanita asal China. Grup ini dilaporkan memiliki sekitar 2.000 anggota.

Xiao sudah berkiprah di dunia hacker sejak berumur 19 tahun. Kabarnya, aksi yang digalang oleh kelompok yang dipimpinnya tersebut cukup merepotkan. Termasuk pernah membobol infrastruktur Google.


Raven Alder

Raven adalah wanita pertama yang menghadiri konferensi hacker DevCon. Dia saat ini bekerja sebagai desainer, pengujicoba dan pengaudit deteksi gangguan sistem di beberapa lembaga. Raven dikenal suka berpenampilan Gothic.

Keahliannya di bidang sekuriti memang tidak bisa dipandang remeh. Dia ahli dalam bidang
ISP backbone networking, protocol decoding dan sekuriti Linux/BSD.


Ying Cracker

Ying Cracker mengaku sebagai guru sekuriti di Shanghai, China. Dia menjual software untuk mempelajari aksi hacking dasar. Dia mempunyai cukup banyak fans di berbagai forum hacker, terlebih dengan fotonya yang memang terlihat cantik jelita.

Kabarnya, foto tersebut bukan fotonya yang asli karena dia memang menolak untuk unjuk diri dan hanya bersedia diwawancarai dengan telepon. Meski demikian, tetap banyak yang menjulukinya sebagai hacker China paling seksi.


Sumber : Tempo 

Entri Populer

Silahkan memasang link anda disini, dan saya minta anda memasang link blog ini di blog anda Jika saat saya berkunjung ke blog anda tidak saya temukan link ke blog saya ini di blog anda, maka dengan sangat terpaksa akan saya hapus link anda disini, oleh karena itu silahkan anda konfirmasikan dikomentar dimana (URL) link blog ini anda letakkan di blog anda, terima kasih dan salam blogger.
$0D